Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, mengatakan bahwa
saat ini telah banyak serangan yang dilakukan aktivis peretas
(hacktivist), terhadap situs resmi pemerintah. Kemenkominfo pun
memperingatkan semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya
keamanan nasional akibat serangan dalam dunia maya.
"Saya
menyayangkan sikap-sikap yang terlalu mengabaikan bahaya-bahaya serangan
yang terjadi di dunia maya. Ini sudah merupakan masalah serius di
seluruh dunia," kata Tifatul, dalam keterangan pers yang diterima
VIVAnews.com, 20 Juli 2011.
Tifatul kemudian mencontohkan
sejumlah serangan terhadap situs resmi yang ada di dunia. Misalnya,
serangan terhadap situs resmi pemerintah Esthonia, Iran, Swiss,
Malaysia, dan lembaga-lembaga seperti Badan Intelijen Amerika Serikat
(CIA), media Fox News, dan Google.
"Bahkan di dalam negeri,
lembaga pemerintah situsnya pernah diserang. Seperti, Mabes Polri,
Lemhanas, TNI, Pertamina, tidak luput pula situs Kemenkominfo," tutur
Tifatul.
Tifatul kemudian menjelaskan, berdasarkan penelusuran
Kemenkominfo, masih banyak lembaga dan kementerian negara yang belum
membangun sistem keamanan komputer yang baik. Bahkan, cenderung
mengabaikan aspek-aspek keamanan sistem informasi.
Padahal,
menurut Tifatul, serangan para peretas dapat berskala luas tanpa batas.
Lemahnya keamanan bisa mengakibatkan lumpuhnya sistem
teknologi-informasi milik pemerintah dan lembaga negara. "Masa ada situs
lembaga yang passwordnya adalah 123. Ditempel pula di atas meja," ujar
Tifatul.
Sumber : • VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar